no
|
Nama Web
|
Penyelesaian materi awal sampai akhir
|
Tampilan dan desain tema
|
Isi dari web
|
Kerapian blog
|
Kesimpulan blog
|
Kekurangan blog
|
Kelebihan blog
|
Penilaian analisis anda
|
1
|
https://dzakibima.blogspot.com/
|
Lumayan lengkap
|
bagus
|
Lumyan lengkap
|
lumayan rapi
|
Lumayan bagus dan mudah di pahami
|
-
|
-
|
80
|
2
|
https://menangal.blogspot.com/
|
Cukup lengkap
|
Masih berantakan
|
Lengkap dan mudah di mengerti
|
Banyak gambar gif yang tidak sinkron
|
Lumayan mudah di pahami
|
-
|
-
|
80
|
3
|
http://teknikkomputer65.blogspot.com/
|
Lengkap
|
Rapi mudah di pahami
|
Lengkap dan mudah di mengerti
|
agak rapi
|
mudah di pahami
|
-
|
-
|
80
|
4
|
https://tkjjjjjjjjjjj.blogspot.com/
|
lengkap
|
Rapi dan mudah di pahami
|
Lengkap dan cukup bagus
|
Cukup rapi
|
Mudah di pahami
|
-
|
-
| 75 |
5
|
https://zidaniami.blogspot.com/
|
Cukup lengkap
|
Lumayan rapi dan mudah di pahami
|
Cukup lengkap dan bagus
|
Cukup rapi
|
Lumyan mudah di pahami
|
-
|
-
| 85 |
Friday, January 11, 2019
EVALUASI PENILAIAN ANTAR TEMAN KE-2
ALAT KESELAMATAN KERJA
- ALAT
KESELAMATAN KERJA
- 1.
BAJU PEMADAM NOMEXIIIA
Terbuat dari META ARAMID ( CONVEX ) + PARA ARAMID ( TWARON), yang lebih kita kenal dengan sebutan yaitu NOMEXIIIA
A. JACKET - BAJU PEMADAM NOMEXIIIA
Terdiri dari 3 Lapis yaitu sebagai berikut: Bahan Lapisan Luar: Meta Aramid ( Convex ) + Para Aramid ( Twaraon) yang disebut NOMEXIIIA, Bahan Lapisan Tengah: Polar Fleece yang digunakan untuk penahan hawa panas dari luar. Bahan Lapisan Paling Dalam : Drill yang nyaman di pakai , nyaman mengenai kulit.
B. CELANA BAJU PEMADAM NOMEXIIIA
Terdiri dari 2 Lapisan yaitu sebgai berikut: Bahan Lapisan Luar : Meta Aramid + Para Aramid ( NomexIIIA ) Bahan Lapisan Kedua : Drill yang nyaman untuk di pakai, nyaman mengenai kulit jika di pakai.
C. BAHAN - BAHAN LAINNYA UNTUK PEMADAM KEBAKARAN untuk BAJU PEMADAM KEBAKARAN NOMEXIIA
Resletting atau Zipper :juga mempergunakan bahan meta aramid + Para Aramid + Metal Reflective : Triple Trim Fire Retardant ( standard NFPA)
Benang jahit : Meta Aramid Meta Aramid ( Convex) + Para Aramid ( Twaron ) disebut juga NOMEXIIIA ini merupakan pakaian Tahan Panas dan Bukan Tahan Api, tetapi masih tahan terhadap api tidak lebih dari 12 detik, sehingga tidak di recomendasikan untuk menerobos atau memasuki kobaran api untuk waktu yang lama jika terjadi kebakaran di areal tersebut.
THE COMPLETE SERIES OF FIREFIGHTING OUTFITS
ALUMINISED FIRE APPROACH SUIT
PROTECTIVE CLOTHING FOR FIRE FIGHTERS
ALUMINISED FIRE FIGHTER SUIT
CHEMICAL PROTECTION SUIT
FIRE FIGHTER'S SUIT
FIRE FIGHTERS TOOL AND ACCECORIES - BOX
APAR KACA PEMADAM API RINGANBox Apar kaca Pemadam Api Ringan yang
terbuat dari plat di kombinasikan dengan kaca dan kunci, dan Alat ini di
letakkan di tempat yang mudah terlihat dan di tempel di dinding di
Kantor,Gedung,Mall atau gedung bertingkat lainnya. Dan Mengenai Design
Ukuran dapat di pesan kepada kami, sesuai dengan spesfikasi yang
diinginkan kami siap melayani dan membuat box apar ini.
Penempatan box apar ini disesuaikan dengan Ukuran dari tabung Apar -Fire Extinguisher mulai dari Ukuran 1 kg, 3 kg, 4 kg, 5 kg , 6 kg dan 9 kg. Dan di tempatkan di tempel di dinding agar tidak tercecer atau hilang selain itu agar mudah terlihat saat terjadi suatu kebakaran.Penempatan Tabung apar di dalam box apar ini agar aman dari tangan jahil dan tidak hilang, agar mudah terkontrol jumlahnya, dapat melihat dengan mudah apakah alat pemadam api tersebut masih ada atau tidak.
Pemadam Api ringan atau Fire Extinguisher ialah alat yang ringan dan mudah di layani oleh satu orang untuk memadamkan api jika terjadi suatu kebakaran, dan penempatannya harus mudah terlihat dan bisa langsung di pakai jika terjadi kebakaran di areal tersebut.
Beberapa penjelasan mengenai Pemasangan Apar
pemadam api ringan yan baik dan benar yaitu :
- Penempatan
Pemadam Apar harus mudah terlihat jelas,mudah di capai dan diambil serta
lengkap dengan tanda pemasangan
- Penempatan
Alat pemadam Api ringan harus sesuai dengan jenis dan penggolongan
Kebakaran
- Penempatan
antara pemadam api yang satu dengan yang lain tidak boleh melebihi 15
meterm kecuali di tetapkan oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan
kerja.
- Tinggi
Pemberian tanda Pemasangan tersebut adalah 125 cm dari dasar lantai tepat
diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan bersangkutan.
- Setiap
Alat Pemadam Api ringan harus di pasang menggantung pada didinding dengan
penguat atau konstruksi yang kuat lainnya di tempatkan dalam Box Apar +
kaca.
- Ukuran
Panjang dan Lebar dari Bingkai kaca aman harus di sesuaikan dengan
besarnya alat pemadam api ringan tersebut yang ada di dalam box apar agar
mudah dikeluarkan.
- Box
Apar pemadam api ringan tersebut dapat di kunci dengan syarat bagian
depannya harus di beri kaca aman (safety glass ) dengan tebal maximum
2mm
- Pemasangan
alat pemadam api ringan ini harus sedemikian rupa sehingga bagian atas
berada pada batas ketinggian sekitar 1,2mm dari permukaan lantai kecuali
jenis Tabung Apar type CO2 dan Dry Chemical Powder (ABC Powder) dapat di
tempatkan lebih rendan dengan syarat dan ketentuan jarak atara dasar alat
tersebut tidak kurang dari 15 cm dari permukaan lantai.
- Alat
Pemadam api ringan ini tidak boleh dipasang dalam ruangan dimana
suhunya melebih dari 49 derajat Celcius atau turun sampai 44 derajat
celcius kecuali bila pemadam api tersebut dibuat khusus untuk suh diluar
batas tersebut di atas.
- Setiap
tabung apar tersebut harus di lindungi dengan tutup pengaman.
COVERALL FIRE Untuk Coverall Fire Retardant Bahan Cotton 100%atau sering di sebut juga Wearpak Fire Retardant dimana fungsinya untuk Pekerjaan yang resikonya sangat tinggi yaitu yang berkaitan dengan adanya percikan api,dan sangat berguna sebagai anti tahan panas.
PENGGUNAAN FIRE RETARDANT BAHAN COTTON 100%
Secara umum di gunakan untuk Baju atau Wearpak Coveral unruk para pekerja tukang Las - sebagai bahan anti Tahan Panas, Pekerjaan lain yang beresiko akan adanya percikan nyala api atau besi panas atau bunga api,Bahan ini sangat bagus untuk anti api atau tahan panas dan mampu menekan atau memblocking percikan api atau besi panas.
Bahan ini telah di Sertifikasi oleh SGS yang menyatakan dapat di cuci sebanyak 100x dan masih berfungsi sebagai Fire Retardant.
Product Baju Untuk Las dan Untuk Percikan Metal Panas atau Nyala Api ( Fire Retardant) adalah 100% Cotton , fire retardant 320 gram / sqm atau 11 ozh.
Product Fire Retardant dengan Bahan Cotton 100% ini bisa model Wearpak, Coverall, Baju Celana sesuai dengan pesanan yang diminta customer.
Demikian informasi prihal Coverall Fire Retardant bahan Cotton 100% atau sering disebut juga Wearpak Baju untuk Las dan Tahan percikan metal panas / nyala - Fire retardant ini . atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terima kasih
Menyajikan hasil kebutuhan tempat dan keselamatan kerja
International Labour Organization (ILO) melaporkan
bahwa satu pekerja meninggal setiap 15 detik akibat kecelakaan di tempat kerja
atau sakit akibat kerja. Setiap 15 detik terdapat sekitar 160 kecelakaan kerja
di dunia1. Di Indonesia sendiri, dilaporkan bahwa selama kurun waktu 5 tahun
terakhir kasus kecelakaan kerja meningkat. Dari 96.314 kaus kecelakaan kerja di
Tahun 2009, meningkat mencapai 103.285 kasus kecelakaan kerja di Tahun 20132.
BPJS Ketenagakerjaan, yang semula dikenal dengan nama PT Jamsostek mencatat, di
Indonesia tidak kurang dari 9 orang meninggal dunia akibat kecelakaan di tempat
kerja setiap harinya2 dimana angka kematian akibat kerja di Inggris
sebagai pembanding, hanya mencapai angka 2 orang per harinya3. Karena tingginya
angka kecelakaan kerja ini, maka diperlukan upaya-upaya untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja atau sakit akibat kerja.
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang merupakan bagian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni dalam pengelolaan bahaya (antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengendalian) di tempat kerja yang berpotensi menurunkan derajat kesehatan dan kesejahteraan pekerja4. Dengan lingkungan kerja yang aman dan sehat maka produktivitas perusahaan akan meningkat dan menunjang kelangsungan bisnis perusahaan tersebut. Selain itu, tuntutan regulasi nasional dan internasional mewajibkan perusahaan untuk menerapkan K3 di tempat kerja sehingga implementasi K3 di tempat kerja menjadi sangat penting.
Oleh karena itu, tingginya kebutuhan akan lulusan K3 untuk menunjang pelaksanaan K3 di tempat kerja serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada kondisi tempat kerja yang dinamis, maka Departemen K3 mengembangkan keilmuan K3. Lima bidang keilmuan K3 yang dikembangkan di Departemen K3 FKM UI yang bersifat multidisiplin adalah sebagai berikut:
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang merupakan bagian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni dalam pengelolaan bahaya (antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengendalian) di tempat kerja yang berpotensi menurunkan derajat kesehatan dan kesejahteraan pekerja4. Dengan lingkungan kerja yang aman dan sehat maka produktivitas perusahaan akan meningkat dan menunjang kelangsungan bisnis perusahaan tersebut. Selain itu, tuntutan regulasi nasional dan internasional mewajibkan perusahaan untuk menerapkan K3 di tempat kerja sehingga implementasi K3 di tempat kerja menjadi sangat penting.
Oleh karena itu, tingginya kebutuhan akan lulusan K3 untuk menunjang pelaksanaan K3 di tempat kerja serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada kondisi tempat kerja yang dinamis, maka Departemen K3 mengembangkan keilmuan K3. Lima bidang keilmuan K3 yang dikembangkan di Departemen K3 FKM UI yang bersifat multidisiplin adalah sebagai berikut:
- Kesehatan
Kerja (Occupational health)
- Keselamatan
Kerja (Occupational safety)
- Ergonomi
(Ergonomic)
- Higiene
Industri (Industrial Hygiene)
- Faktor
manusia dan perilaku dalam K3 (Human Factor and Behavior in OHS)
Perlunya Pendidikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perlunya Pendidikan
Keselamatan dan Kesehatan KerjaPenyebab kecelakaan kerja yang kerap kali di
temui adalah perilaku yang tidak aman sebesar 88%, kondisi lingkungan yang
tidak aman sebesar 10%, atau kedua hal tersebut diatas terjadi secara
bersamaan. Oleh sebab itu, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja dapat mencegah perilaku yang tidak aman dan memperbaiki
kondisi lingkungan yang tidak aman.
Pendidikan dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
juga berguna agar tenga kerja memiliki pengetahuan dan kemampuan mencegah
kecelakaan kerja, mengembangakn budaya kesehatan dan keselamatan kerja,
memahami ancaman dan bahaya di tempat kerja dan menggunakan langkah pencegahan
kecelakaan kerja.
Kendala yang biasa
terjadi dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama dalam lingkung K3
Pemahaman karyawan
mengenai isi dari perjanjian kerjasama : Perlu adanya musyawarah terkait hal
ini, musyawarah pembinaan atau koordinasi dan sosialisasi antara pengurus
serikat pekerja dengan para pelaku
Tidak optimalnya
penanganan keselamatan kerja : Cara mengatasi hal ini, apabila terjadi
kecelakaa berarti tindakan pencegahan tidak berhasil, maka pihak manajemen
perlu mempelajari apa yang salah.
Kebijakan perusahaan
yang tidak tegas : Perlu adanya tindakan yang tegas apabila terdapat pegawai
yang tidak disiplin
Undang-undang yang
mengatur apabila terjadi pelanggaran terhadap Undang-Undang keselamatan dan
kesehatan kerja misalnya pengusaha tidak menyediakan alat keselamatan kerja tau
perusahaan tidak memeriksakan kesehatan dan kemampuan fisik pekerja.
Undang-undang ini memuat ancaman pidana kurungan paling lama 1 tahun atau
pidana denda paling banyak Rp. 15000.000 (lima belas juta rupiah) bagi yang
tidak menjalankan ketentuan undang-undang tersebut.
MEMAHAMI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3
Memahami Keselamatan Dan Kesehatan Kerja K3
Kali ini blog Mas Dory akan berbagi informasi tentang Dasar-dasar Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) di dunia pertambangan. Terminologi ini meliputi
pengertian, tujuan, prinsip, dan keuntungan diadakannya program keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) di suatu pertambangan atau tempat kerja pada umumnya.
Selain itu tujuan dibuatnya artikel ini untuk memberikan tambahan pemahaman
tentang kepada pembaca untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja.
Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).Beberapa terminologi yang menjelaskan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah sebagai berikut:
Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).Beberapa terminologi yang menjelaskan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah sebagai berikut:
- Adalah
usaha dalam melakukan pekerjaan tanpa terjadinya kecelakaan tambang. Untuk
definisi dan apa saja yang masuk dalam kategori kecelakaan tambang akan
saya jelaskan di artikel lainnya.
- Adalah
usaha untuk terciptanya suasana yang aman dan nyaman dalam lingkungan
kerja.
- Adalah
usaha untuk mencapai hasil yang menguntungkan dalam suatu pertambangan dan
berusaha untuk menghilangkan segala potensi bahaya yang mungkin terjadi.
- Adalah
upaya yang diterapkan untuk mengendalikan kerugian yang aksidental.
Tujuan diadakannya Keselamatan dan Kesehatan kerja (k3).Sedangkan tujuan diadakannya K3 di suatu pertambangan adalah sebagai berikut:
- Sebagai
usaha pencegahan sejak dini agar pekerja tidak terluka / cedera / mati
saat bekerja di perusahaan pertambangan.
- Bertujuan
untuk meminimalisir bahkan menghilangkan potensi terjadinya kerusakan pada
alat (property damage), dan material produksi.
- Bertujuan
sebagai upaya pengawasan terhadap manusia (pekerja), mesin (alat
produksi), metode, dan material produksi.
- Bertujuan
untuk memberikan suasana yang aman dan nyaman di lingkungan kerja atau
area pertambangan.
Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di suatu
Pertambangan.Agar kamu lebih mudah memahami tentang K3, kenali juga
prinsip-prinsip K3 di suatu pertambangan. Setidaknya ada 4 prinsip utama K3:
- Setiap
pekerjaan pasti dapat dilakukan dengan aman dan selamat tanpa terjadinya
kecelakaan.
- Setiap
Kecelakaan pasti ada penyebabnya.
- Penyebab
kecelakaan harus dicegah atau dihilangkan agar tidak terulang lagi di masa
depan.
- Pahami
upaya bekerja dengan aman di lingkungan kerja atau area pertambangan:
- Sebelum
melakukan pekerjaan, terlebih dahulu kenali dan pahami pekerjaan yang akan
dilakukan tersebut.
- Mengetahui
dan memahami langkah-langkah pekerjaan (Memahami SOP / Standard Operation
Prosedure) yang dilakukan.
- Memahami
potensi bahaya yang mungkin terjadi dari pekerjaan yang dilakukan
tersebut. Contoh jika kamu adalah seorang tukang las, maka potensi bahaya
yang mungkin terjadi adalah luka bakar terkena api las, sakit mata
disebabkan oleh cahaya las yang sangat menyilaukan, dan lain sebagainya.
- Memahami
cara menghilangkan potensi bahaya dari pekerjaan yang dilakukan. Contoh
jika kamu seorang tukang las dan potensi bahaya seperti yang disebutkan
diatas, maka cara mengilangkan potensi bahaya yang mungkin timbul adalah
memakai sarung tangan pelindung agar tidak terkena api las (menghilangkan
potensi terkena luka bakar). Memakai kacamata las untuk menghilangkan
potensi bahaya sakit mata disebabkan oleh cahaya las, dan lain sebagainya.
Keuntungan diadakannya program K3 di lingkungan kerja.Beberapa
keuntungan yang bisa di ambil dari diadakannya program keselamatan dan
kesehatan kerja di pertambangan adalah sebagai berikut:
- Menyelamatkan
karyawan atau pekerja dari sakit akibat kecelakaan, kematian, dan
kehilangan gaji atau nafkah.
- Menyelamatkan
keluarga dari kesedihan, penderitaan, dan kehilangan pemasukan.
- Menyelamatkan
perusahaan dari kehilangan karyawan, pengeluaran biaya yang ditimbulkan
dari kecelakaan, kehilangan waktu produksi, melatih atau mengganti
karyawan yang kecelakaan, stop kegiatan produksi.
Baca juga Memahami induksi safety di dunia
pertambangan disini.
Setelah kamu memahami tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di atas, sudah saatnya kamu tingkatkan kesadaran tentang pentingnya K3 di lokasi kerja. K3 diadakan bukan untuk membatasi ruang kerja karyawan, atau mencari kesalahan karyawan, namun K3 diadakan untuk menyelamatkan semua karyawan atau pekerja saat bekerja di suatu pertambangan atau lokasi kerja.
Setelah kamu memahami tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di atas, sudah saatnya kamu tingkatkan kesadaran tentang pentingnya K3 di lokasi kerja. K3 diadakan bukan untuk membatasi ruang kerja karyawan, atau mencari kesalahan karyawan, namun K3 diadakan untuk menyelamatkan semua karyawan atau pekerja saat bekerja di suatu pertambangan atau lokasi kerja.
D. Tujuan Pembelajaran Siswa Mampu:
a. Dapat menjelaskan pengertian keamanan, keselamatan dan
kesehatan kerja
b. Dapat mendefinisikan tujuan keamanan, keselamatan dan kesehetan kerja
c. Dapat menjelaskan UU keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja
d. Dapat memahami prosedur bekerja dengan aman dan bersih
b. Dapat mendefinisikan tujuan keamanan, keselamatan dan kesehetan kerja
c. Dapat menjelaskan UU keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja
d. Dapat memahami prosedur bekerja dengan aman dan bersih
e. Memilih software secara teliti
f. Menjelaskan jenis-jenis software
g. Menjelaskan teknis dan metode instalasi aplikasi yang digunakan dalam peningkatan kerja dan kinerja system
h. Mengidentifikasi-kan jenis-jenis software aplikasi yang digunakan dalam peningkatan kerja dan kinerja sistem (misal : aplikasi ghost, partition magic, anti virus, office, grafis, multimedia, kompresi dan lain-lain)
f. Menjelaskan jenis-jenis software
g. Menjelaskan teknis dan metode instalasi aplikasi yang digunakan dalam peningkatan kerja dan kinerja system
h. Mengidentifikasi-kan jenis-jenis software aplikasi yang digunakan dalam peningkatan kerja dan kinerja sistem (misal : aplikasi ghost, partition magic, anti virus, office, grafis, multimedia, kompresi dan lain-lain)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Berperilaku/menunjukkan perilaku ilmiah yaitu
jujur, disiplin, tanggung jawab,ramah lingkungan, dan bekerjasama dalam
melaksanakan praktek Menginstalasi PC dan Periferal
2. Menjelaskan pengertian keamanan, keselamatan dan
kesehatan kerja
3. Mengidentifikasi tujuan keamanan, keselamatan dan
kesehatan kerja
4. Menjelaskan UU keamanan, keselamatan dan kesehatan
kerja
5. Memahami prosedur bekerja dengan aman dan bersih
6. Paket instalasi sistem operasi yang legal disediakan dalam media penyimpanan yang
sesuai (HD, CD, FD, DVD atau media lainnya).
7. Installation Manual sistem operasi sudah disediakan
dan dipahami
8. Perangkat komputer sudah dinyalakan, dengan
persyaratan hardware sesuai dengan Installation Manual
9. Media paket instalasi sistem operasi dipasang dan
siap diakses.
10. Log-sheet/report-sheet telah disiapkan
Menyajikan hasil kebutuhan tempat dan keselamatan kerja dalam merakit komputer
A. APD (Alat Pelindung Diri) dalam Merakit PC
· Wearpack Standar : Untuk melindungi tubuh kita
terimbas oleh kecelakaan, maka kita harus menggunakan pakaian kerja (wearpack)
yang standar
· Sepatu dari Karet Warna Hitam : Untuk menghindari
sengatan listrik.
· Gelang Antistatik : Gelang antistatik (bahasa Inggris:
antistatic wrist strap, ESD wrist strap, atau ground bracelet) adalah alat yang
digunakan untuk mencegah pengosongan elektrostatik (Bahasa Inggris:
electrostatic discharge, yang disingkat ESD) dengan membumikan (grounding) seseorang
yang sedang mengerjakan alat elektronika.
Ø Fungsi dari Gelang Anti Statis :
1. Memperlambat/mencegah terjadinya
kerusakan pada komponen-komponen PC.
2. Mencegah tersengat aliran listrik
sa'at memperbaiki PC
Tips Keamanan keselamatan Kerja (K3)
dalam Merakit PC
Sebelum merakit
sebuah PC ada beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam menunjang Keamanan
keselamatan Kerja (K3) dalam Merakit PC, diantaranya adalah:
1. Hindari merakit dalam keadaan
berkeringat, karena kemungkinan keringat akan menetes keperalatan yang sedang
kita rakit tanpa kita ketahui, lalu saat kita menyalakan power supply maka
terjadilah hubungan pendek dan merusak hasil rakitan kita.
2. Hindari memegang atau meyentuh
langsung kaki prossesor yang ada termasuk chipset. Karena dikhawatirkan adanya
listrik statis yang dimiliki tubuh kita akan merusakkomponen tersebut. Untuk
mencegah hal ini kita harus meng-ground-kan tubuh kita dengan cara memengang
cassing saat power dihidupkan.
3. Pada setiap tahap perakitan sebalum
menambahkan komponen yang baru, power suplly harus dimatikan. Memasang komponen
pada saat power supply hidup akan merusak komponen yang akan di pasang dan
komponen lainnya.
4. Jangan lupa menyiapkan peralatan dan
bahan-bahan sebelum memulai perakitan, agar seluruh kegiatan perakitan tidak
terhaC. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Listrik
Penolong harus mengamankan diri dahulu
untuk mengindarkan pengaruh arus listrik, berada pada papan kering, kain
kering, pakaian, alas yang serupa itu yang bukan logam (kayu, karet). Jika
tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering
atau bahan serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan,
penolong harus menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda
logam.
5. Hindari pemasangan komponen harddisk
dengan kasar, karena dapat merusak harddisk tersebut.
Memahami tempat dan keselamatan kerja dalam merakit komputer
Area
kerja
Untuk
membantu menciptakan keamanan, efisiensi lingkungan
kerja ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
- Workspace/ruang kerja harus
cukup besar untuk mengakomodasi unit sistem, peralatan teknisi,
peralatan uji, dan peralatan pencegahan ESD. Dekat meja
kerja, terdapat saluran listrik untuk
mengakomodasi unit sistem itu dan peralatan listrik lainnya.
- Tingkatan kelembaban optimal di
dalam ruang kerja harus antara 20 sampai 50 persen untuk mengurangi
kemungkinan ESD. Temperatur ruang kerja perlu juga dikendalikan untuk
menghindari terlalu banyak panas.
- Meja kerja harus sebuah
permukaan nonconductive/bukan penghantar, yang mana adalah flat dan bisa
membersihkan.
- Ruang kerja harus jauh
dari daerah konsentrasi perlengkapan elektrik berat. Sebagai contoh,
sebuah ruang kerja harus tidak dekat dengan pemanas gedung, lubang
angina/ventilasi, dan AC( HVAC) atau sistem pengendali telepon.
- Ruang kerja harus bersih
dari debu. Debu dapat mencemari ruang kerja, menyebabkan
kerusakan awalpada komponen komputer. Daerah kerja perlu mempunyai
suatu sistem penyaring udara untuk mengurangi debu dan
zat pencemar.
- Pencahayaan harus cukup untuk
melihat secara detil benda – benda dan hal – hal
yang kecil. Bentuk penerangan yang berbeda lebih disukai,
seperti sebuah lampu yang dapat disetel keredupannnya dan penggunaan neon.
- Temperatur harus dijaga
sehingga konsisten dengan spesifikasi komponen. Variasi temperatur
yang ekstrim dapat mempengaruhi komponen komputer.
Arus
AC harus diground. Sambungan arus listrik harus diuji dengan
penguji saluran untuk kelayakan ground.
Tindakan pencegahan untuk melindungi diri dan hardware
komputer sesuai dengan beberapa prosedur keamanan dasar sebagai berikut:
Gunakan
peralatan antistatik dan wrist strap yang telah di-ground-kan.
Gunakan tas antistatik untuk menyimpan dan memindah komponen komputer. Jangan meletakkan lebih dari satu komponen dalam satu tas, karena akan menyebabkan beberapa komponen patah atau lepas.
Jangan melepas atau memasang komponen sementara komputer masih menyala.
Arus listrik harus di ground.
Bekerja pada lantai tidak berpelapis, karena karpet akan menyebabkan muatan listrik statis.
Pegang kartu pada bagian tepinya untuk menghindarkan terpegangnya chip atau konektor tepi kartu ekspansi (expansion cards).
Jangan menyentuh chip atau papan tambahan dengan obeng yang bermagnet.
Matikan komputer sebelum memindahkannya. Ini akan melindungi hard drive, yang selalu berputar saat komputer menyala.
Jauhkan CD dan disket instalasi/pemeliharaan dari medan magnet, panas, dan dingin.
Jangan
meletakkan papan sirkuit apapun pada permukaan konduktif, terutama pada lapisan
(foil)logam. Baterai Lithium dan Nickel Cadmium (Ni-Cad) yang digunakan
pada mainboard mungkin dapat dilepaskan (short out).
Jangan menggunakan pensil atau alat-alat dengan ujung metal untuk mengubah sakelar DIP atau menyentuh komponen-komponen. Grafit pada pensil merupakan konduktif dan mudah menyebabkan kerusakan.
Jangan izinkan siapapun yang tidak ter-ground-kan dengan baik menyentuh atau memberikan komponen-komponen komputer.
Subscribe to:
Posts (Atom)